Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh… Selamat Datang Di Blog Isnarti “ Pojok Berbagi Ilmu, Cerita dan Informasi” Terima Kasih.

Rabu, 11 Januari 2012

Kisah Dua Tukang Sol

Mang Udin, begitulah dia dipanggil, seorang penjual jasa perbaikan sepatu yang sering disebut tukang sol. Pagi buta sudah melangkahkan kakinya meninggalkan anak dan istrinya yang berharap, nanti sore hari mang Udin membawa uang untuk membeli nasi dan sedikit lauk pauk. Mang Udin terus menyusuri jalan sambil berteriak menawarkan jasanya. Sampai tengah hari, baru satu orang yang menggunakan jasanya. Itu pun hanya perbaikan kecil.

Perut mulai keroncongan. Hanya air teh bekal dari rumah yang mengganjal perutnya. Mau beli makan, uangnya tidak cukup. Hanya berharap dapat order besar sehingga bisa membawa uang ke rumah. Perutnya sendiri tidak dia hiraukan.

Di tengah keputusasaan, dia berjumpa dengan seorang tukan sol lainnya. Wajahnya cukup berseri. “Pasti, si Abang ini sudah dapat uang banyak nich.” pikir mang Udin. Mereka berpapasan dan saling menyapa. Akhirnya berhenti untuk bercakap-cakap.

“Bagaimana dengan hasil hari ini bang? Sepertinya laris nich?” kata mang Udin memulai percakapan.

“Alhamdulillah. Ada beberapa orang memperbaiki sepatu.” kata tukang sol yang kemudian diketahui namanya Bang Soleh.

“Saya baru satu bang, itu pun cuma benerin jahitan.” kata mang Udin memelas.

“Alhamdulillah, itu harus disyukuri.”

“Mau disyukuri gimana, nggak cukup buat beli beras juga.” kata mang Udin sedikit kesal.

“Justru dengan bersyukur, nikmat kita akan ditambah.” kata bang Soleh sambil tetap tersenyum.

“Emang begitu bang?” tanya mang Udin, yang sebenarnya dia sudah tahu harus banyak bersyukur.

“Insya Allah. Mari kita ke Masjid dulu, sebentar lagi adzan dzuhur.” kata bang Soleh sambil mengangkat pikulannya.

Mang udin sedikit kikuk, karena dia tidak pernah “mampir” ke tempat shalat.

“Ayolah, kita mohon kepada Allah supaya kita diberi rezeki yang barakah.”

Akhirnya, mang Udin mengikuti bang Soleh menuju sebuah masjid terdekat. Bang Soleh begitu hapal tata letak masjid, sepertinya sering ke masjid tersebut.

Setelah shalat, bang Soleh mengajak mang Udin ke warung nasi untuk makan siang. Tentu saja mang Udin bingung, sebab dia tidak punya uang. Bang Soleh mengerti,

“Ayolah, kita makan dulu. Saya yang traktir.”

Akhirnya mang Udin ikut makan di warung Tegal terdekat. Setelah makan, mang Udin berkata,

“Saya tidak enak nich. Nanti uang untuk dapur abang berkurang dipakai traktir saya.”

“Tenang saja, Allah akan menggantinya. Bahkan lebih besar dan barakah.” kata bang Soleh tetap tersenyum.

“Abang yakin?”

“Insya Allah.” jawab bang soleh meyakinkan.

“Kalau begitu, saya mau shalat lagi, bersyukur, dan mau memberi kepada orang lain.” kata mang Udin penuh harap.

“Insya Allah. Allah akan menolong kita.” Kata bang Soleh sambil bersalaman dan mengucapkan salam untuk berpisah.

Keesokan harinya, mereka bertemu di tempat yang sama. Bang Soleh mendahului menyapa.

“Apa kabar mang Udin?”

“Alhamdulillah, baik. Oh ya, saya sudah mengikuti saran Abang, tapi mengapa koq penghasilan saya malah turun? Hari ini, satu pun pekerjaan belum saya dapat.” kata mang Udin setengah menyalahkan.

Bang Soleh hanya tersenyum. Kemudian berkata,

“Masih ada hal yang perlu mang Udin lakukan untuk mendapat rezeki barakah.”

“Oh ya, apa itu?” tanya mang Udin penasaran.

“Tawakal, ikhlas, dan sabar.” kata bang Soleh sambil kemudian mengajak ke Masjid dan mentraktir makan siang lagi.

Keesokan harinya, mereka bertemu lagi, tetapi di tempat yang berbeda. Mang Udin yang berhari-hari ini sepi order berkata setengah menyalahkan lagi,

“Wah, saya makin parah. Kemarin nggak dapat order, sekarang juga belum. Apa saran abang tidak cocok untuk saya?”

“Bukan tidak, cocok. Mungkin keyakinan mang Udin belum kuat atas pertolongan Allah. Coba renungkan, sejauh mana mang Udin yakin bahwa Allah akan menolong kita?” jelas bang Soleh sambil tetap tersenyum.

Mang Udin cukup tersentak mendengar penjelasan tersebut. Dia mengakui bahwa hatinya sedikit ragu. Dia “hanya” coba-coba menjalankan apa yang dikatakan oleh bang Soleh.

“Bagaimana supaya yakin bang?” kata mang Udin sedikit pelan hampir terdengar.

Rupanya, bang Soleh sudah menebak, kemana arah pembicaraan.

“Saya mau bertanya, apakah kita janjian untuk bertemu hari ini, disini?” tanya bang Soleh.

“Tidak.”

“Tapi kenyataanya kita bertemu, bahkan 3 hari berturut. Mang Udin dapat rezeki bisa makan bersama saya. Jika bukan Allah yang mengatur, siapa lagi?” lanjut bang Soleh. Mang Udin terlihat berpikir dalam. Bang Soleh melanjutkan, “Mungkin, sudah banyak petunjuk dari Allah, hanya saja kita jarang atau kurang memperhatikan petunjuk tersebut. Kita tidak menyangka Allah akan menolong kita, karena kita sebenarnya tidak berharap. Kita tidak berharap, karena kita tidak yakin.”

Mang Udin manggut-manggut. Sepertinya mulai paham. Kemudian mulai tersenyum.

“OK dech, saya paham. Selama ini saya akui saya memang ragu. Sekarang saya yakin. Allah sebenarnya sudah membimbing saya, saya sendiri yang tidak melihat dan tidak mensyukurinya. Terima kasih abang.” kata mang Udin, matanya terlihat berkaca-kaca.

“Berterima kasihlah kepada Allah. Sebentar lagi dzuhur, kita ke Masjid yuk. Kita mohon ampun dan bersyukur kepada Allah.”

Mereka pun mengangkat pikulan dan mulai berjalan menuju masjid terdekat sambil diiringi rasa optimist bahwa hidup akan lebih baik.

Pikiran positif sangat penting, sebab semua berawal dari pikiran Anda. Anda adalah apa yang Anda pikirkan. Mungkin Anda pernah mendengar apa yang disebut dengan kejaiban berpikir positif, yang katanya “jika Anda berpikir bisa, maka Anda akan bisa”. Tentu saja, sebagai seorang Muslim, kita menambahkan insya Allah, sebab kita tidak bisa memastikan secara mutlak.

“Jika Anda berpikir bisa, insya Allah Anda akan bisa.”

Sabtu, 26 November 2011

cara menghilangkan noda di pakaian

pakaian kita terkadang terkena kotoran bumbu masakan, darah dll.Anda dapat mencoba cara berikut: gosokkan noda pada kain tersebut dengan sabun mandi,lalu diamkan sebentar, insya Allah noda kain akan hilang,dan pakaian bersih kembali.

Rabu, 23 November 2011

JUS BIDADARI, DCL

Bidadari adalah minuman berfungsi untuk kesihatan, kecantikan dan kebahagiaan suami isteri dikomposisikan dengan bahan semulajadi mewah seperti:-
  • Madu Asli
  • Sirih
  • Akar Serapat
  • Kacip Fatimah
  • Kurma
  • Manjakani
  • Jarum Emas
  • Asam Jawa
  • Daun Cekur
  • Lain-lain herba terpilih
Keistimewaan Bidadari Mekanisme Bidadari untuk faedah wanita (isteri) dan suami. Bidadari yang kaya dengan protein, serat, kabohidrat dan vitamin A,B,C, D dan E sangat baik untuk membina kesihatan terutamanya membina sistem rahim, meningkat seri wajah dan menjadi pemangkin kepada kenikmatan perhubungan kelamin (suami dan isteri).
  1. Sirih
    • Terbukti sangat berkesan mengatasi masalah angin dalam badan, lemah badan, serak kerongkong, mulut berbau dan lain-lain masalah mulut hidung dan lapisan dinding perut. Sirih yang diadun dengan lain, ramuan juga akan bertindak mebantu membina rahim dan sistem peranakan.
  2. Kacip Fatimah
    • Terbukti boleh merawat buasir, penyakit dalam tulang dan sangat baik untuk perempuan lepas bersalin bertujuan mengecutkan rahim serta membantu mengetatkan faraj.
  3. Akar Serapat
    • Sering digunakan secara tradisional dengan menggabungkan bersama-sama herba-herba lain (selalunya Kacip Fatimah dan lain-lain). Sangat berkesan untuk membina rahim, mengetatkan faraj dan meningkatkan sistem kemutan.
  4. Kurma
    • Kaya dengan protein, serat, vitamin A dan C, zat mineral atau galian seperti besi, kalsium, sodium dan potassium, membantu menyerap tenaga dengan segera, mencegah bengkak usus, membaiki sistem saraf, tekanan, menguatkan ingatan, meredakan tekanan darah tinggi dan meningkatkan tenaga seksual.
  5. Manjakani
    • Terbukti membantu mengatasi masalah buasir, keputihan, anti kanser dan mengetatkan faraj.
  6. Asam Jawa
    • Kandungan "Flavonoid" di dalamnya bersifat anti radang dan membantu pengeluaran peluh. Asam Jawa juga membantu melangsingkan badan.
  7. Serai
    • Kandungan "CITRAL" di dalamnya berkesan membantu proses pencernaan, melegakan kekejangan, ketegngan otot, sengal-sengal dan sakit kepala.
    Pati minyak di dalam serai membantu meredakan senak dalam perut disebab angin dan membantu mengurangkan bau badan (khususnya kaki berbau).
    Serai juga membantu menurunkan suhu badan sesuai untuk demam. Ia juga bersifat anti-septik. Kandungan tonik di dalamnya akan merangsang sistem badan. Ianya bertindak sebagai pelali terhadap sistem saraf pusat.
  8. Jarum Emas
    • Terbukti mampu untuk meningkatkan kesihatan dan tenaga seksual.
  9. Daun Cekur
    • Sangat baik untuk wanita lepas bersalin untuk tujuan membina rahim dan untuk melangsingkan badan.
Keistimewaan Rumusan Bidadari
  • Membantu masaalah keputihan
  • Membantu mengatasi masaalah senggugut
  • Membina rahim
  • Mengecutkan rahim
  • Mengecutkan otot faraj
  • Menyempitkan faraj
  • Menguatkan sistem kemutan
  • Meningkat nafsu dan tenaga seksual dan memberi impak positif kepada suami semasa hubungan kelamin
  • Menambahkan kolagen dalam badan
  • Mencantikkan kulit dan menaikkan seri wajah
  • Membantu menghilankan bau badan dan mulut
  • Melegakan panas badan
  • Menegangkan payudara
  • Meningkatkan IQ
  • Membekalkan tenaga segera
  • Membantu merawat luka dalam perut dan pembedahan.
Cara Pengambilan:
  • 2 Sudu besar, 2 kali sehari
  • Waktu pagi- 1 jam sebelum atau selepas sarapan
  • Malam - 1 jam selepas makan malam
  • Jangan makan atau minum 1 jam selepas pengambilan Bidadari
Larangan kepada 3 Golongan:
  1. Wanita hamil
  2. Wanita sedang haid
  3. Lelaki

Senin, 10 Oktober 2011

IBNU SINA

Syeikhur Rais, Abu Ali Husein bin Abdillah bin Hasan bin Ali bin Sina, yang dikenal dengan sebutan Ibnu Sina atau Aviciena lahir pada tahun 370 hijriyah di sebuah desa bernama Khormeisan dekat Bukhara. Sejak masa kanak-kanak, Ibnu Sina yang berasal dari keluarga bermadzhab Ismailiyah sudah akrab dengan pembahasan ilmiah terutama yang disampaikan oleh ayahnya. Kecerdasannya yang sangat tinggi membuatnya sangat menonjol sehingga salah seorang guru menasehati ayahnya agar Ibnu Sina tidak terjun ke dalam pekerjaan apapun selain belajar dan menimba ilmu.

 
Design OlehMUKHTAR LUTHFI