Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh… Selamat Datang Di Blog Isnarti “ Pojok Berbagi Ilmu, Cerita dan Informasi” Terima Kasih.

Sabtu, 08 Oktober 2011

KISAH POHON APEL

Suatu masa,,,, terdapat sebatang pohon apel yang amat besar. Seorang kanak-kanak lelaki begitu gemar bermain-main di sekitar pohon apel itu, setiap hari dia memanjat pohon tersebut, memetik serta memakan apel sepuas-puas hatinya, dan adakalanya dia beristirahat lalu terlelap di peraduan pohon apel tersebut. Anak lelaki tersebut begitu menyayangi tempat bermainnya. Pohon apel itu juga menyukai bHKn begitu mencintai anak tersebut.
Masa berlalu... anak lelaki itu sudah tumbuh besar dan menjadi seorang remaja. Dia tidak lagi menghabiskan waktunya setiap hari bermain di sekitar pohon apel tersebut, ia seakan lupa, Namun pada suatu hari dia datang kepada pohon apel tersebut dengan wajah yang sedih. "Marilah bermain-mainlah di sekitarku," ajak pohon apel itu." Aku bukan lagi kanak-kanak, aku tidak lagi gemar bermain dengan engkau," jawab remaja itu." Aku memerlukan mainan. Aku perlu uang untuk membelinya," tambah remaja itu dengan nada yang sedih. Lalu pohon apel itu berkata, "

Kalau begitu,, petiklah apel-apel yang ada padaku. Juallah untuk mendapatkan uang. Dengan itu, kau dapat membeli permainan yang kauinginkan."
Remaja itu dengan gembira memetik semua apel dipohon itu dan pergi. Dia tidak kembali lagi selepas itu. Pohon apel itu merasa sedih.

Masa berlalu...Suatu hari, remaja itu kembali. Dia semakin dewasa.
Pohon apel merasa gembira. "Marilah bermain-mainlah di sekitarku," ajak pohon apel itu."Aku tiadak ada waktu untuk bermain. Aku terpaksa bekerja untuk mendapatkan uang. Aku ingin membangun rumah sebagai tempat perlindungan untuk keluargaku. Maukah kau menolongku?" Tanya anak itu."

Maafkan aku. Aku tidak mempunyai rumah. Tetapi kau boleh memotong dahan-dahanku yang besar ini dan kau untuk kau jadikan rumah." Pohon apel itu memberikan dahan-dahannya di potong. remaja itu pun memotong semua dahan pohon apel itu dan pergi dengan gembiranya. Pohon apel itu pun turut gembira tetapi kemudian ia merasa sedih karena remaja itu pergi meninggalkannya,

Suatu hari yang panas, seorang lelaki datang menemu ipohon apel itu. Dia sebenarnya adalah anak lelaki yang dulu pernah bermain-main dengannya. Dia telah matang dan dewasa."Marilah bermain-mainlah di sekitarku," ajak pohon apel' Maafkan aku,, aku bukan lagi anak lelaki yang suka bermain-main di sekitarmu. Aku sudah dewasa. Aku mempunyai cita-cita untuk berlayar. Malangnya, aku tidak mempunyai boat/perahu,maukah kau menolongku?" tanya lelaki itu."

Aku tidak mempunyai boat/perahu untuk kuberikan kepada mu. Tetapi kau boleh memotong batang pohonku ini untuk kau jadikan boat/perahu. Kau akan dapat belayar dengan gembira," kata pohon apel,,.Lelaki itu merasa amat gembira dan menebang batang pohon apel itu. Dia kemudian pergi dengan perasaan gembira dan tidak pernah kembali lagi.
Namun, pada suatu hari, seorang lelaki yang sudah tua dimakan usia, datang menemui pohon apel. Dia adalah anak lelaki yang dulu sering bermain di sekitar pohon apel itu.

Pohon apel berkata "maafkan aku". Aku tidak ada apa-apa lagi untuk di berikan kepadamu. Aku sudah memberikan buahku untuk kau jual, dahanku untuk kau buat rumah, batangku untuk kau buat boat. Aku hanya ada tunggul dengan akaryang hampir mati kekeringan..." kata pohon apel itu dengan nadapilu."
Aku tidak mau apelmu kerana aku sudah tidak bergigi untuk memakannya, aku tidak mahu dahanmu kerana aku sudah tua untuk dan tak sanggup memotongnya, aku tidak mahu batang pohonmu karena aku tak mampu berlayar lagi, akumerasa lelah dan ingin istirahat," jawab lelaki tua itu."
Jika begitu, istirahatlah di peraduanku," kata pohon apel. Lalu lelaki tua itu duduk merebahkan badannya di peraduan pohon apel dan beristirahat. Mereka berdua menangisi kegembiraan tersebut.

Sebenarnya,,, pohon apel yang dimaksudkan di dalam cerita ini adalah kedua Ibu Bapa kita. Bila saat kita masih muda, kita suka bermain dengan mereka berdua.Ketika kita menginjak usia remaja, kita berlahan melupakan dan selalu meminta dan mengharapkan bantuan mereka untuk meneruskan hidup. Kita tinggalkan mereka, dan hanya kembali saat meminta pertolongan disaat kita didalam kesusahan atau saat kita membutuhkan. Namun begitu, mereka tetap menolong kita dan melakukan apa saja yang kita butuhkan,, "asal kamu bahagia dan gembira dalam hidup nak" itu yang ada dalam pikiran mereka.

Anda mungkin terfikir bahwa anak lelaki itu bersikap kejam terhadap pohon apel itu, tetapi fikirkanlah, itu hakikatnya dan tabiat manusia,yang kebanyakan dilakukan oleh anak-anak masa kini dalam memperlakukan Ibu Bapa mereka.
SAHABATKU....... TELAH DITAQDIRKAN bahwa tabiat orang tua adalah mencintai anaknya, sedangkan seorang anak telah ditaqdirkan untuk durhaka kepada orangtuanya,,,,,,,,,
hingga ALLAH telah mebatasi agar para orangtua jng sampai mencintai anak mereka hingga meereka berbuat kekufuran sebagaimana kita anak2 mereka tidak boleh durhaka hingga menyebabkan kekufuran........

 Hargailah jasa Ibu Bapak kita. Jangan mengkhususkan penghargaan kepada mereka disaat penyambutan hari Ibu dan hari Bapa setiap tahun.hargaila dan perlakukanlah mereka dengan baik, ikuti perintahnya, sayangi mereka,, lakukanlah serta mulailah dari sekarang,, walau tersa sudah terlambat,, "BETTER LATE NEVER THAN'..... lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali,,..POSTING INI SAYA AMBIL DARI CATATAN SAHABAT SAYA......... kareel adimana.... dengan sedikit perubahan dari saya......(wahyu abyfawwaz)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design OlehMUKHTAR LUTHFI